Pages

Tuesday, November 16, 2010

Andai saja Padang Arafah itu letaknya di Bekasi.....

Ahad 14 Nopember 2010 malam, saya harus punya persiapan ekstra untuk esok hari. Bukan saja karena esoknya, Senin, merupakan hari kerja pertama dalam seminggu, tapi juga karena akan banyak pertanyaan seputar 'Idul Adha. Diperkirakan akan ada perbedaan hari bagi lebaran haji itu  di tengah masyarakat Indonesia tahun ini.

Persyarikatan Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah mengumumkan bahwa Idul Adha tahun 1431 H akan bertepatan dengan hari Selasa, tanggal 16 Nopember 2010. Dasar dari penetapan ini adalah bahwa tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada hari Ahad, 7 Nopember 2010 berdasarkan wujudul hilal hakiki (adanya bulan secara hakikat, bukan rukyat-pen).  Menurut perhitungan (hisab), diperkirakan pada hari sebelumnya (Selasa 6 Nopember 2010), hilal sudah berada di atas ufuk. Persoalannya kemudian bisa dilihat atau tidak, itu soal lain.

Pemerintah, di lain sisi, mengumumkan bahwa Idul Adha akan dilaksanakan pada Rabu, 17 Nopember 2010. Penetapan ini berdasarkan sidang Isbat 1 Zulhijjah 1431 H oleh Departemen Agama bersama Majelis Ulama Indonesia dan semua ormas Islam (termasuk Muhammadiyah) yang menetapkan bahwa  hilal pada tanggal 6 Nopember 2010 masih berada di bawah 2 derajat, level minimum yang dapat dilihat (rukyat). Oleh karena itu Departemen Agama menyatakan bahwa harus dilakukan istikmal  bagi bulan Zulqa'dah menjadi 30 hari, sehingga tanggal 1 Zulhijjah 1431 H jatuh pada hari Senin 8 Nopember 2010.

Sebagaimana biasa, masyarakat kemudian diminta untuk menghormati perbedaan, karena perbedaan itu bagi ummat adalah rahmat. Oleh karena itu semua pihak diharapkan agar memaklumi perbedaan ini. Yang mau Idul Adha hari Selasa dipersilakan dan yang mau melaksanakan Idul Adha pada hari Rabu juga tidak masalah.

******

Tapi masalahnya tidak sesederhana itu dalam tingkat implementasi. Karena perbedaan itu, ada teman bertanya, gimana sih, koq lebaran hajinya beda lagi, kan idul fitrinya udah sama? Ada juga yang punya strategi kompromistis, puasa Arafahnya Senin, tapi lebarannya Rabu. Yang paling ngotot juga nggak kurang: kan di Saudi sudah wukuf, kenapa idul adha kita masih dua hari lagi?

Sengaja kutipan berita tentang penetapan tanggal 1 Zulhijjah di atas ditulis lebih dahulu agar orang tidak bingung memperoleh pertanyaan-pertanyaan nyleneh. Apalagi ada yang bilang bahwa barang siapa  yang berpuasa pada hari Selasa 16 Nopember 2010, maka dia berpuasa pada hari yang haram, karena hari itu adalah hari Idul Adha 1431 H. Karena ngomongnya di kalangan perbankan atau pasar modal yang ilmu agamanya umumnya masih belajar, karuan aja omongan sang ustaz jadi ukuran. Tapi setelah lebaran tiba, dan mereka melihat masih banyak yang puasa, mereka akhirnya bingung sendiri. Bener nggak sih kita lebaran hari ini?

Pengalaman saya tinggal atau berkunjung ke luar Indonesia, menunjukkan hanya negara-negara yang bukan negara muslim yang punya perbedaan tanggal seperti ini. Di Inggris dan Amerika misalnya pasti terjadi perbedaan hari 'Idul Fitri di kalangan muslim. Bukan saja antara Sunni dengan Ahmadiyah  dan Syiah, tapi juga antara sesama Sunni sendiri,  tergantung "kiblat" alias "mazhab" nya sendiri. Tentu bukan "kiblat" dan "mazhab" yang dimaksud dalam ilmu fiqh, tapi dalam budaya, yaitu negara tempat berasal dan juga ormas-ormas yang diikuti. Di negara-negara Islam, pada umumnya masyarakat ikut ketetapan pemerintah dalam hal ini, sehingga tidak pernah ada perbedaaan hari dalam merayakan idul fitri maupun idul adha. Bahkan ada pemerintah di negara Islam yang memberlakukan hukuman penjara bagi yang berbeda hari pelaksanaannya dari ketetapan pemerintah. Meskipun terasa otoriter, hikmahnya tentu ada, yaitu tidak ada keresahan diantara masyarakat dan rasa ukhuwwah semakin mendalam diantara mereka.

Disinilah letak perbedaannya dengan Indonesia, yang berani tampil beda (mirip iklan Wismilak). Ormas-ormas seenak udel menetapkan sendiri hari rayanya. Kalau dia ngikut metodologi yang dibenarkan sih mendingan.  Lha ini ada ormas yang menetapkan hari puasa atau hari lebaran dengan memperhatikan gerakan pasir di pantai dan ombak lautan, (koq seperti lagunya Ebiet G. Ade?). Ada juga yang menetapkan hari pertama Ramadhan berdasarkan gerak hati  dan zikir, sehingga nanti akan datang bisikan yang mengilhamkan kedatangan Ramadhan itu. Entah bisikan siapa yang akan datang itu.

******

Selama dua malam saya mencari rujukan hadits yang menghubungkan puasa hari Arafah dengan wukuf di Arafah, seperti pertanyaan dari teman saya di atas (Kan di Saudi sudah wukuf, kenapa idul adha kita masih dua hari lagi?) Berkat bantuan seorang teman di group chatting, saya peroleh info bahwa sebuah ormas Islam menerbitkan brosur yang di dalamnya memuat kutipan dari kitab At-Talkhis karangan Ibn Hajar, tapi tidak disebutkan riwayat haditsnya: Puasa kalian adalah hari di mana kalian berpuasa, idul adha kalian hari di mana kalian beridul adha dan 'Arafah kalian hari di mana orang wukuf di 'Arafah. 

Masalahnya, siapa perawi hadits ini? Kalau tidak dikenal, bisa repot. Urusan puasa Arafah memang sebatas puasa sunnah, tapi ia juga menyangkut Idul Adha, hari yang menentukan haram tidaknya seseorang berpuasa. Oleh karena itu penentuan puasa, meskipun puasa sunat, tidak bisa misalnya seperti yang dibilang orang, karena di Arafah sudah wukuf, maka kita juga puasa Arafah. Perlu diingat bahwa hari Arafah juga muncul akibat metode penentuan hari pertama zulhijjah. Kalau penentuannya berbeda, ya berbeda pula hasilnya.

Maka jangan heran ketika ada teman yang nyeletuk, kalau puasa Arafah ditentukan berdasarkan orang yang wukuf,  andaikan padang Arafahnya pindah ke Bekasi, kira-kira orang Saudi ikut kita nggak ya, puasanya?

******
Referensi

- Republika, Pemerintah Gelar RUkyat di Awal Zulhijah
- Media Indonesia, Pemerintah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada 17 Nopember 2010
- Waspada, Muhammadiyah tetapkan Idul Adha Selasa
-Antara: Muhammadiya Sumbar tetapkan Idul Adha 16 Nopember

2 comments:

muh rojak said...

Ya...ga bakalan mau ikutlah bang, orang saudi ga tahu soal bekasi mereka mungkin tahunya bogor kali ya..he...he...

muh rojak said...
This comment has been removed by the author.