Pages

Tuesday, October 27, 2015

Ketika Bank Syariah Kehilangan Keunikannya

Entah kenapa setiap orang yang mendengar bank syariah selalu merespon dengan nada kritis. Seolah ada sesuatu dengannya yang membuatnya kurang diterima, apalagi dipercaya. Tidak usah dikata orang yang pernah kecewa dengan pelayanannya. Berbaris kritik akan keluar dari ucapannya seolah bank syariah tidak ada manfaatnya.

Resiko sebuah konsep yang membawa nama besar Islam memang seperti itu. Ia harus serba lebih baik dari yang lain. Tidak terkecuali bank syariah. Ia  dari koleganya sesama bank. Lebih baik dalam pelayanan, lebih murah dalam pembiayaan, lebih menguntungkan dalam simpanan

Berlanjut.....

Thursday, July 2, 2015

Pentingnya Ruh Jihad

Seorang anggota Pengurus Besar (setingkat Pengurus Pusat) Pelajar Islam Indonesia (PII)* bersilaturrahim ke rumah. Dia kebetulan sudah bekerja di sebuah bank syariah yang akhir-akhir ini terkena masalah karena banyaknya fraud, alias tindak penipuan yang dilakukan karyawannya sendiri. Dia heran, koq di bank syariah ada juga fraud seperti ini, sesuatu yang di bank konvensional amat jarang terjadi. 

Ketika Manajemen Perlu Korban

Alkisah pertanyaan manajemen "Tahun ini Makan Siapa" dimulai dengan masuknya teori ilmiah kepada manajemen. Tadinya manajemen itu sebuah seni menarik, seni mengendalikan orang lain untuk mengerjakan yang sebenarnya tanggung jawab si manajer di atasnya. (sich!)

Ketika ilmu statistik memasuki wilayah manajemen dan menentukan promosi karyawan, maka ia bertindak seperti justifikasi ilmiah bagi penentuan seseorang masuk wilayah "rata-rata (average)" atau "sisi spesial kiri dan kanan". Ketika ditentukan dalam sebuah unit tidak boleh ada 2 bintang (star), maka yang lain harus rela mengalah menjadi average alias rata-rata bahkan jadi alasnya (base), Mereka adalah bagian rapuh pada sebuah sebuah distribusi normal. Biasanya dilukiskan dalam grafik seperti tumpukan pasir ke atas. Saat seperti itu, meritokrasi adalah sebuah absurditas kalau bukan isapan jempol dan pemanis bibir para pimpinan unit. Dan yang sering terjadi adalah "teori arisan" alias bergilir.